Skip to main content

Harmoniskan Keluarga & Bisnis dengan Bangun Fondasi Bersama FBCI

Jumlah model bisnis terbanyak di Indonesia bahkan di dunia ternyata adalah Family Business dengan skala hampir 95% yang ditemukan.

Namun faktanya, bisnis keluarga yang dapat dilanjutkan kepada generasi kedua hanya sebesar 30%, bahkan bisnis yang turun sampai generasi ke tiga hanya 13%, dan angka yang semakin sedikit pada generasi empat hanya menyentuh 3% saja.

Lalu, bagaimana agar bisnis keluarga dapat terus dilanjutkan oleh generasi berikutnya?

Pada hari Sabtu, 24 Agustus 2024 ESQ Business School & Universitas Ary Ginanjar bersama dengan Family Business Center Indonesia mengadakan seminar yang digelar secara online melalui zoom meeting membahas tentang “Strengthening The Foundation of Family Business”.

Dipandu oleh Coach Dudi Supriadi (Trainer Lisensi dari Dr. Ary Ginanjar Agustian) yang juga merupakan senior consultant di ACT Consulting International.

Dudi menyebutkan bahwasannya yang menjadi faktor kesuksesan bisnis keluarga berdasarkan hasil penelitian di Arab Saudi adalah menciptakan dan memberikan perhatian lebih terhadap perencanaan ke depan, adanya perencanaan strategis, dan juga tata kelola perusahaan untuk memastikan keberlangsungan bisnis mereka.

“Sedangkan kunci sukses keberhasilan bisnis di Jepang adalah inovasi, menciptakan keunggulan yang kompetitif atau keunikan daya jual, kepemimpinan dan manajemen tim, serta membangun hubungan yang baik dengan masyarakat seperti program CSR.” Ujar Dudi.

Namun, apa yang menjadi faktor kegagalan yang menyebabkan bisnis keluarga tidak memiliki keberlangsungan? 

Sebab, tidak mempersiapkan generasi penerus dengan baik. Tidak melakukan persiapan bagaimana bisnis tersebut perlu diturunkan ke generasi berikutnya.

Tak heran, hanya ada 24% yang mempersiapkan generasi penerus dan merancangnya dengan baik sehingga dapat melanjutkan keberlangsungan bisnis. 

Kemudian code of conduct yang merupakan hal penting dalam melanjutkan bisnis keluarga. Perlu adanya visi dan values yang dimiliki oleh bisnis, mengetahui alasan, motivasi, serta orientasi pendiri bisnis tersebut, sehingga dapat dijaga oleh generasi berikutnya yang akan mewarisi bisnis keluarga.

Sehingga, bagi para pelaksana bisnis keluarga, perlu untuk dapat menjalankan antara keluarga dan bisnis keduanya beriringan dan harmonis, agar dapat seimbang dan mempertahankan bisnis keluarga yang sudah dibangun.

Maka, melihat dari bagaimana bisnis keluarga dapat bertahan lama dengan cara menurunkan kepada generasi berikutnya beserta fondasi yang dimiliki, ESQ Business School & Universitas Ary Ginanjar menyediakan 3 program yang dapat diikuti menyesuaikan dengan kebutuhan dari bisnis keluarga.

Nia Aulia selaku program manager dari Second Generation Program yang disediakan oleh ESQ Business School & Universitas Ary Ginanjar menjelaskan bahwasannya ada 3 program yang dapat diikuti.

Pertama adalah program Second Generation untuk generasi pertama ingin mempersiapkan generasi berikutnya untuk dapat memahami bisnis, bahkan memimpin dengan 3 kecerdasan yaitu IQ, EQ, dan SQ.

Program tersebut dilaksanakan selama 1 tahun dengan modul-modul yang sangat efektif untuk langsung dipraktekkan dalam kehidupan berbisnis di lapangan.

Program kedua yaitu Family Business Development untuk para executive yang merasa kesulitan untuk mengikuti program 1 tahun, sehingga bisa mendapatkan dan mempelajari modul sesuai dengan kebutuhan bisnis keluarganya, dengan 12 topik yang efektif, efisien, dan juga sangat fleksibel. 

Yang terakhir adalah Family Business Sustainability yang dimana peserta kelas akan mendapatkan modul beserta dengan pendampingan oleh para expert di bidang masing-masing, dan dibantu untuk melakukan perencanaan strategi bisnis.

Leave a Reply